Selasa, 03 Desember 2019

Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Meminimalkan Tingkat Risiko Pemakaian Produk Perlindungan Tanaman



Utamanya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) adalah satu diantara topik yang dijadikan program Santun (Jalan keluar Langkah Banyak Untung) yang diselenggarakan di Desa Pajeng, Gondang, Bojonegoro, Jawa Timur. Pekerjaan Santun terbagi dalam dua session, yakni Pelatihan of Trainer (ToT) untuk PPL, POPT, pembekalan materi dan pameran/eksibisi. model sepatu safety bisa menajadi solusi untuk kamu.


Tahukah kamu pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) waktu aplikasi produk perlindungan tanaman bisa kurangi kekuatan berlangsungnya keracunan produk perlindungan tanaman ? APD berperan membuat perlindungan badan pada peluang terdapatnya kekuatan bahaya/kecelakaan kerja karena paparan langsung produk perlindungan tanaman yang akan berefek pada kesehatan. APD harus dipakai petani bukan sekedar waktu aplikasi saja, tapi diawali waktu mencampurkan produk perlindungan tanaman, isi tangki serta membersihkan perlengkapan sesudah aplikasi usai. Lalu apa APD yang perlu dipakai ? Alat pelindung diri yang perlu digunakan mencakup :

- Baju penutup badan, yang terbagi dalam celana panjang serta pakaian lengan panjang.

- Pakaian appron, seperti celemek yang bisa dibikin dari plastik atau kulit. Appron khususnya harus dipakai saat menyemprot tanaman tinggi.

- Penutup kepala, seperti topi/ caping.

-Pelindung mulut serta lubang hidung, seperti masker, sapu tangan atau kain simpel yang lain.

- Pelindung mata, seperti google kaca mata.

- Sarung tangan, bahan yang dipakai tidak tembus air.

- Sepatu boots, saat memakai ujung celana panjang jangan dimasukkan ke sepatu, tapi ujung celana harus menutupi sepatu boots.

Cairan produk perlindungan tanaman yang disemprotkan oleh sprayer benar-benar kecil ukuran partikelnya. Tidak semua semprotan itu tentang target sebagai sasaran penting (hama, penyakit atau tanaman). Ini karena terdapatnya angin di seputar tempat penyemprotan, hingga sangat mungkin semprotan tentang anggota badan petani. Oleh karenanya APD jadi penting untuk dipakai oleh tiap petani yang akan memakai produk perlindungan tanaman.

Utamanya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) adalah satu diantara topik yang dijadikan program Santun (Jalan keluar Langkah Banyak Untung) yang diselenggarakan di Desa Pajeng, Gondang, Bojonegoro, Jawa Timur pada tanggal 25 Juli 2017. Acara ini diadakan oleh CropLife Indonesia, bekerja bersama dengan Dinas Pertanian Kab. Bojonegoro serta Pemerintah Wilayah Kab. Bojonegoro. Acara ini memberi peluang pada penyuluh serta petani untuk mendapatkan edukasi serta peluang konsultasi tentang tata atur pemakaian produk perlindungan tanaman yang fokus pada pengendalian risiko yang pas buat, waktu, efisien serta efektif.

Pekerjaan Santun terbagi dalam dua session, yakni Pelatihan of Trainer (ToT) untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)/ Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), pembekalan materi dan pameran/eksibisi. Acara dengan sah dibuka oleh Bapak Agung Kurniawan, Executive Director CropLife Indonesia serta diteruskan oleh Bapak Dedy Kristiawan, Kepala Desa Pajeng serta Bapak Ahmad Djupari, Kepala Dinas Pertanian Kab. Bojonegoro. Pada acara ini, Bapak Ahmad Djupari menjelaskan, "Petani Bojonegoro orangnya semangat serta benar-benar gigih. Diinginkan kerja sama di antara pemerintah serta CropLife seperti acara ini bisa memberi info tentang langkah budidaya yang benar, pemakaian saprodi yang pas agar tingkatkan hasil produksi". Acara diteruskan dengan pembekalan materi yang diisi oleh Bapak Joko Maryono, pakar PHT (Pengaturan Hama Terintegrasi) serta Bapak Suwono dari CropLife Indonesia.

Session selanjutnya ialah acara untuk petani dikerjakan di Desa Pajeng, Gondang yang didatangi seputar 200 petani bawang merah dari Kabupaten Bojonegoro. Acara disemarakkan oleh stand-stand dari anggota Croplife Indonesia, traktor, perusahaan benih serta Karsa. Stand dari anggota CropLife Indonesia, semasing memberi materi edukasi yang berlainan untuk dikatakan pada petani. Materi dibarengi dengan praktik langsung, seperti pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standard serta langkah menyemprot produk perlindungan tanaman yang benar dan baik, dan pembagian 200 paket PPE komplet sepanjang pekerjaan berjalan.

Beberapa fakta disampaikan petani kenapa tidak memakai APD sepanjang di lapangan salah satunya, ketidaknyamanan dalam pemakaian APD sepanjang kerja, APD mengganggu kecepatan pekerjaan, susah memakai serta menjaga APD, sampai ketakmampuan untuk beli APD yang sesuai dengan standard, ini dikarenakan minimnya kesadaran serta pandangan utamanya pemakaian APD sepanjang aplikasi produk perlindungan tanaman. Walau sebenarnya semestinya kita mengerti jika pekerjaan itu, yakni menyemprot mempunyai kekuatan bahaya atau mempunyai efek pada kesehatan. Beberapa perlengkapan APD dapat didapat dengan gampang di dalam rumah, seperti penutup kepala dengan caping/topi, masker dapat menggunakan sapu tangan atau kain penutup yang lain, pakaian lengan panjang serta celana panjang, dan sarung tangan. Satu diantara usaha yang dikerjakan lewat pekerjaan ini dengan tingkatkan pengetahuan, kemampuan serta kemampuan tenaga PPL, POPT, serta UPTD, dimana dalam kapasitasnya jadi tenaga penyuluh lapangan mempunyai pekerjaan serta tanggung jawab pengawasan serta pembinaan di semasing daerah kerja.

Diluar itu, materi edukasi dikatakan oleh Bapak Joko Maryono, pakar PHT (Pengaturan Hama Terintegrasi), Bapak Suwono dari CropLife Indonesia, serta perwakilan dari PT. Agrosid yang mengulas tehnologi penanaman bawang merah pada semua petani yang ada. Mengenai materi edukasi yang dikatakan oleh CropLife Indonesia pada program Santun, mencakup :

1. Pengetahuan mengenai utamanya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)/ Personal Protective Equipment (PPE) saat pemakaian produk perlindungan tanaman.

2. Pengendalian Resistensi.

3. Manajemen Pengendalian Hama serta Penyakit Terintegrasi (PHPT) bawang merah

4. Pengenalan Anti Pemalsuan (Counterfeit) produk perlindungan tanaman

5. 5 Ketentuan inti perlakuan produk perlindungan tanaman dengan aman

6. Aplikasi serta Perawatan alat semprot

7. Pengenalan langkah membaca cap pada produk perlindungan tanaman.



Info tentang tehnis budidaya, informasi fasilitas tani, harga, berita serta yang lain sekitar bawang merah dapat dibuka lewat aplikasi pertanian Karsa, media mitra Santun. Karsa yang bisa didownload langsung lewat playstore dan browser oleh semua petani Indonesia, di rasa benar-benar berkaitan dengan visi Santun untuk memajukan pertanian.

Dalam pekerjaan ini diselenggarakan gelar pengembangan serta tehnologi produk perlindungan tanaman yang dikerjakan oleh tiap anggota perusahaan CropLife Indonesia, dimana petani bisa berhubungan langsung tentang persoalan sekitar pertanian, khususnya pengendalian hama serta penyakit sebagai satu diantara persoalan penting. Pekerjaan ini jadi langkah untuk mengoptimisasi produksi serta memberi pengarahan pada petani mengenai keuntungan pemakaian produk perlindungan tanaman yang bertanggungjawab, kurangi polusi lingkungan serta menghindarkan masalah kesehatan dari pemakaian produk perlindungan tanaman yang kurang arif.

Acara diisi juga dengan hiburan serta pembagian doorprize. Diinginkan sesudah acara ini usai, petani bawang merah dapat mengaplikasikan info yang sudah mereka temukan hingga bisa tingkatkan produksi serta kesejahteraan petani bawang merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar